iniriau.com, BANDA ACEH – Festival Pasar Rakyat (FPR) 2025 resmi dibuka di Pasar Al-Mahirah, Banda Aceh, Sabtu (20/9/2025). Ajang tahunan yang digagas Adira Finance Syariah bersama Danamon Syariah dan Zurich Syariah ini akan digelar di empat kota besar di Sumatera.
Pasar Al-Mahirah dipilih sebagai pembuka karena perannya sebagai salah satu pasar terbesar di Aceh, dengan lebih dari 900 pedagang aktif. Selain pusat ekonomi, pasar ini juga dikenal sebagai destinasi religi dan budaya.
“Kami bangga dapat membuka Festival Pasar Rakyat 2025 di Banda Aceh. Pasar Al-Mahirah bukan hanya pusat ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Aceh,” kata Iwan Chandra, Kepala Wilayah Sumatera 1 Adira Finance.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, menyambut baik inisiatif ini. “Pasar tradisional bukan sekadar tempat jual beli, tetapi juga ruang kehidupan masyarakat. Semoga melalui Festival Pasar Rakyat, pedagang semakin berdaya dan masyarakat semakin cinta pasar tradisional,” ujarnya.
Festival Pasar Rakyat Banda Aceh 2025 menghadirkan sejumlah program, mulai dari perbaikan fasilitas pasar, mural instagramable, hingga penanaman pohon. Selain itu, ada sertifikasi halal untuk 35 pedagang, literasi keuangan syariah untuk 50 pedagang, digitalisasi transaksi dengan QRIS, hingga pembentukan kelompok usaha pedagang ikan.
Salah satu pedagang bumbu, Aminah, mengaku senang usahanya mendapat sertifikasi halal. “Alhamdulillah sekarang bumbu yang saya jual sudah bersertifikat halal. Pelanggan jadi lebih percaya dan saya juga lebih tenang,” katanya.
Festival ini juga diramaikan dengan pameran inklusi keuangan, promo pembiayaan kendaraan, layanan kesehatan gratis, donor darah, edukasi safety riding, senam bersama, hingga pentas seni budaya Aceh.
Masyarakat juga bisa berpartisipasi lewat kompetisi video #SahabatPasarRakyat di Instagram dan TikTok mulai 18 September hingga 23 November 2025, dengan hadiah puluhan juta rupiah.
Setelah Banda Aceh, Festival Pasar Rakyat 2025 akan berlanjut di tiga kota lain: Bukittinggi (4–5 Oktober), Bengkulu (18–19 Oktober), dan Medan (15–16 November).**
Zulifni