iniriau.com, PEKANBARU – Denting musik dan langkah penari perlahan mereda di Jalan Sultan Syarif Qasim, Minggu (10/8) malam. Tirai Pekan Budaya Melayu Serumpun resmi diturunkan, menandai berakhirnya pesta budaya yang sarat makna. Kegiatan ini sekaligus menjadi persembahan istimewa untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Riau yang mengusung tema “Menjaga Tuah Merawat Marwah”.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menyebut pagelaran ini bukan sekadar hiburan, melainkan peneguhan komitmen terhadap jati diri Melayu.
“Tuah itu sumber kekuatan, seperti akar yang memberi kehidupan dan arah bagi setiap langkah. Marwah adalah kehormatan yang mesti dijaga, menjadi perisai terakhir yang tak boleh runtuh,” ucapnya.
Job menegaskan, setiap rangkaian kegiatan yang telah digelar selama empat hari ini merupakan ikrar bersama untuk memuliakan budaya dan menjaga martabat Riau.
“Melalui peringatan HUT Riau, kita teguhkan janji menjaga marwah Melayu agar Bumi Lancang Kuning terus maju, sejahtera, dan berkeadilan,” tuturnya.
Ia berharap generasi muda mampu menjadi pewaris yang setia menjaga tuah dan marwah tersebut.
“Merekalah cahaya yang akan menerangi masa depan dan membawa Riau menuju kejayaan,” katanya.**