BBKSDA Riau Terjunkan Tim Khusus Usai Serangan Harimau di Pelalawan

Ahad, 03 Agustus 2025 | 14:01:31 WIB
Ilustrasi Harimau Sumatera (foto: net)

iniriau.com, PELALAWAN – Serangan harimau Sumatera yang melukai seorang pekerja di areal tanaman akasia Distrik Merawang, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Jumat (1/8/2025), memaksa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bergerak cepat. Sabtu (2/8), tim mitigasi dikerahkan ke lokasi guna mengantisipasi konflik susulan.

“Kami fokus untuk memastikan kejadian ini tidak terulang. Langkah mitigasi di lapangan sudah disusun terukur,” ujar Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, saat dikonfirmasi.

Ujang menjelaskan, sebelum bergerak ke titik kejadian, tim lebih dahulu melakukan briefing dan koordinasi awal dengan manajemen di kantor distrik. Setibanya di lokasi, langkah pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data kronologis langsung dari para saksi di tingkat tapak.

“Pemetaan fakta lapangan menjadi langkah krusial agar tindakan kami tepat sasaran,” tegasnya.

Tahap selanjutnya, tim mitigasi akan melakukan identifikasi area serangan dan memasang camera trap untuk mendeteksi pergerakan harimau. Jika hasil pemantauan menunjukkan satwa tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi, tim akan memasang box trap (perangkap hidup) sebagai upaya penanganan lanjutan.

Selain tindakan teknis, BBKSDA Riau juga akan menggandeng pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan pekerja di area tersebut melalui sosialisasi dan penerapan SOP ketat di lapangan.

“Mitigasi ini bukan hanya soal menangani harimau, tapi juga membangun kesadaran agar pekerja memahami bagaimana beraktivitas aman di habitat satwa liar,” kata Ujang.

Serangan terjadi saat Abdul Susanto, pekerja borongan bagian perawatan akasia PT Theo Charles Ertilizer, tengah menyemprot gulma di Petak 178 Kanal 9 Distrik Merawang. Sekitar pukul 09.00 WIB, suasana tiba-tiba mencekam setelah terdengar teriakan keras disusul raungan harimau.

Kapolres Pelalawan, AKBP John Louis Letedara, mengungkapkan dua rekan korban yang berada sekitar 10 meter dari lokasi langsung berlari ke arah suara sambil berteriak menghalau.

“Rekan-rekan korban berusaha sekuat tenaga mengusir harimau dengan suara keras, hingga akhirnya si korban berhasil dievakuasi dari lokasi,” jelas Kapolres.

Abdul Susanto dievakuasi dengan cara digendong menyeberangi kanal sejauh 300 meter, lalu dibawa menggunakan ketinting ke klinik distrik. Karena luka-luka yang diderita cukup serius, korban dirujuk ke Puskesmas Teluk Meranti sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD Selasih Pelalawan.

Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka robek parah di bagian kepala, pelipis, leher, bahu, hingga patah tulang lengan atas. “Luka yang dialami cukup kompleks, tim medis terus memantau kondisi korban secara intensif,” tambah Kapolres.**

 

 

Tags

Terkini