iniriau.com, Pekanbaru – Suasana khidmat menyelimuti kawasan masjid Raya Annur saat Gubernur Riau, H. Wahid, melangkah memasuki area salat Iduladha, Sabtu pagi (6/6). Dirasakan kehangatan oleh ratusan jemaah yang telah memadati tempat ibadah sejak dini hari, kehadiran orang nomor satu di Riau itu langsung mencuri perhatian.
Mengenakan baju koko putih yang dipadukan dengan celana dan peci hitam, Gubri Wahid menempati saf terdepan, tepat di belakang imam. Ia tiba pada pukul 07.06 WIB, beberapa menit sebelum salat dimulai. Imam salat Iduladha kali ini adalah Ustaz Amin Yono Syukur, yang memimpin dengan penuh kekhusyukan.
Sebelum salat dimulai, Gubri Wahid menyampaikan pesan reflektif yang menyentuh hati jemaah. Ia mengajak masyarakat menjadikan Iduladha sebagai momentum mendalami arti ketaatan dan kepedulian.
“Kita belajar dari keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail tentang bagaimana cinta kepada Tuhan diwujudkan dalam bentuk pengorbanan. Ini bukan sekadar ritus, melainkan perenungan spiritual,” ungkap Wahid.
Ia juga menegaskan bahwa semangat Iduladha tidak berhenti pada prosesi berkurban semata, tetapi harus berlanjut dalam tindakan nyata yang mencerminkan nilai sosial dan kemanusiaan.
“Ketaatan sejati lahir dari keikhlasan memberi, bahkan pada sesuatu yang sangat kita cintai,” tambahnya.
Dalam suasana syukur itu, Wahid mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha kepada seluruh masyarakat Provinsi Riau. Ia berharap Iduladha dapat menjadi pengingat bahwa nilai-nilai luhur seperti keikhlasan, kepedulian, dan persaudaraan harus selalu hidup dalam keseharian.
Tak lupa, ia turut mengajak masyarakat untuk mendoakan jemaah haji asal Riau yang sedang menunaikan ibadah di Tanah Suci agar diberikan kekuatan dan kembali dengan predikat haji yang mabrur.
“Doakan saudara-saudara kita yang sedang berhaji, semoga Allah menjaga mereka hingga kembali dengan selamat dan penuh berkah,” tutupnya.**