iniriau.com, Jakarta – Aplikasi transportasi online inDrive menghadirkan pendekatan baru di Indonesia dengan sistem “Harga Adil”, yang memungkinkan penumpang dan pengemudi menetapkan tarif perjalanan secara langsung melalui negosiasi, tanpa campur tangan algoritma atau sistem penetapan harga otomatis.
Berbeda dari platform lain yang menggunakan sistem tarif dinamis berdasarkan permintaan dan penawaran, inDrive memberi kebebasan kepada pengguna untuk memilih pengemudi, kendaraan, serta menentukan harga yang disepakati bersama. Model ini disebut sebagai upaya menciptakan pengalaman yang lebih transparan dan adil bagi kedua belah pihak.
“Dengan model peer-to-peer, pengemudi dan penumpang bisa bernegosiasi langsung. Ini menciptakan transparansi dan memastikan kedua belah pihak merasa dihargai,” ujar Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, baru-baru ini.
“Dengan operasional yang efisien dan teknologi yang cerdas, kami dapat tetap memberikan layanan terjangkau tanpa mengorbankan kualitas," imbuhnya.
Sistem “Harga Adil” menjadi alternatif menarik bagi masyarakat yang resah terhadap lonjakan tarif mendadak (surge pricing) dan potongan komisi tinggi dari platform lain. inDrive menekankan interaksi yang lebih setara antara pengemudi dan penumpang, serta mengurangi ketergantungan pada parameter teknis seperti jenis ponsel atau daya baterai pengguna.
Secara global, inDrive kini menjadi aplikasi ride-hailing kedua yang paling banyak diunduh dan menduduki posisi keempat di kategori aplikasi perjalanan. Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California ini mengusung misi sosial untuk melawan ketidakadilan dan menciptakan dampak positif bagi satu miliar orang pada tahun 2030.
Dari sisi keamanan, inDrive mengedepankan tanggung jawab tiga arah antara penumpang, pengemudi, dan platform. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur keamanan seperti pelacakan lokasi, tombol darurat, serta sistem penilaian dua arah untuk menjaga kualitas layanan.
Dengan pendekatan yang unik dan misi sosial yang kuat, inDrive mulai menunjukkan daya tarik tersendiri di tengah persaingan ketat layanan transportasi daring di Indonesia.**
Zulifni