Jalan Tak Lagi Mampu Tahan Beban, Gubri Usul Rel Kereta Dumai–Inhu pada Menteri Investasi

Selasa, 06 Mei 2025 | 08:23:00 WIB
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan sejumlah usulan strategis kepada Menteri Investasi Rosan Roeslani (foto: istimewa)

iniriau.com, JAKARTA - Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan sejumlah usulan strategis kepada Menteri Investasi Rosan Roeslani dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada Senin (5/5/2025). Hadir pula para bupati dan wali kota se-Riau dalam forum tersebut.

Salah satu sorotan utama Gubri adalah usulan pembangunan jalur rel kereta api dari Kota Dumai menuju Kabupaten Indragiri Hulu. Menurutnya, rel kereta menjadi solusi penting untuk mengatasi kerusakan jalan akibat beban angkutan barang yang melebihi kapasitas.

“Kondisi jalan kami sudah sangat memprihatinkan. Truk-truk pengangkut hasil tambang dan komoditas lain sering membawa muatan di luar batas wajar. Ini membuat jalan rusak jauh sebelum masa pakainya habis,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.

Gubri menambahkan bahwa Riau memiliki kekayaan sumber daya alam seperti batubara yang membutuhkan jalur distribusi andal dan berkelanjutan. Rel kereta api dinilai lebih aman dan efisien dibandingkan jalan darat yang saat ini terus tergerus akibat overkapasitas.

Selain isu transportasi, Gubri juga mengangkat persoalan banjir rutin yang terjadi akibat pembukaan pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang. Ia menyebut bahwa banjir tersebut bahkan bisa melumpuhkan jalur utama lintas Sumatera selama berbulan-bulan.

“Kami butuh bendungan tambahan untuk mengatur debit air. Ini bukan soal banjir biasa, tapi sudah mengganggu aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat secara luas,” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Investasi Rosan Roeslani menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi potensi investasi strategis di Riau. Ia menekankan bahwa saat ini pengelolaan aset investasi nasional berada di bawah Danantara Asset Management dengan nilai aset mencapai Rp14.000 triliun.

“Riau memiliki peran penting dalam peta ketahanan energi dan pangan nasional. Kami akan lihat mana saja proyek yang bisa kami dukung secara konkret, baik melalui BUMN maupun kemitraan langsung,” ujar Rosan.**
 

Tags

Terkini