iniriau.com, KUANSING — Tindakan tidak etis dilakukan oleh salah satu oknum pejabat di Sekretariat DPRD Kuantan Singingi (Kuansing), berinisial NF, yang menyebut seorang wartawan sebagai "abal-abal" saat dimintai klarifikasi terkait dugaan SPPD fiktif di lingkungan DPRD Kuansing. Insiden tersebut terjadi di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kuansing pada Rabu, 30 April 2024, dan menimpa wartawan media online RiauBisa.com, Roder Alvaro.
Pernyataan NF itu langsung menuai kecaman dari wartawan senior dan tokoh pers Riau, Said Mustafa Husin. Ia menyayangkan sikap NF yang dinilainya arogan dan mencederai integritas profesi jurnalis.
"No comment memang hak narasumber. Tapi menuding wartawan abal-abal? Itu bukan bahasa yang layak dari seorang pejabat publik," tegas Said Mustafa dalam pernyataannya di grup wartawan Kuansing, Kamis (1/5/2025).
Menurut Said, pejabat yang tidak merasa bersalah seharusnya bisa menghadapi pertanyaan wartawan dengan tenang, bukan malah bereaksi berlebihan.
"Kalau dia memang tidak terlibat, harusnya santai saja. Tapi ini malah seperti kebakaran jenggot. Itu tandanya, apa yang dikonfirmasi wartawan kemungkinan besar benar adanya," tambahnya.
Said juga mengingatkan bahwa wartawan bekerja di bawah perlindungan Undang-undang Pers, dan tugas mereka adalah menggali informasi demi kepentingan publik.
"Wartawan bukan musuh. Mereka bagian dari demokrasi. Jangan dibungkam atau didiskreditkan hanya karena menyuarakan kebenaran," tutupnya.**