iniriau.com, Pekanbaru - Kadispora Riau Erisman Yahya membantah jika ada sejumlah venue PON XVIII Riau terbengkalai alias mangkrak.
Hal ini disampaikan Erisman Yahya saat ditemui iniriau.com di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamis (17/4) di Pekanbaru.
"Kondisi venue itu terawat dengan baik, cuma sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan retribusinya. Itu saja, jelas Erisman Yahya mengawali wawancara dengan beberapa awak media di Pekanbaru.
Lebih lanjut Kadispora Riau menjelaskan, sebelum masuk dirinya memimpin di Dispora Riau, PAD dan retribusi dari venue tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
"Sebelum masuk di Dispora Riau di tahun 2023, PAD dan retribusi fungsi dari venue mencapai lebih kurang Rp 700 juta. Di tahun berikutnya meningkat menjadi Rp 1,5 milyar. Itu yang kita harapkan, adanya peningkatan.
Saat ditanya mengenai sejumlah venue warisan PON Riau ada yang terbengkalai, Erisman Yahya menjelaskan tidak ada yang terbengkalai seperti yang diberitakan di media.
"Mana ada yang terbengkalai, terawat baik koq. Cobalah check ke lapangan, ada nggak ke lapangan. Memang saya akui untuk perawatan itu masih minim anggarannya," pungkas Erisman Yahya yang hendak melanjutkan pertemuan dengan Gubernur Riau Abdul Wahid.
Dari informasi yang diperoleh jurnalis media ini, venue warisan PON XVIII Riau itu sudah terbengkalai satu dekade lamanya. Stadion Utama Riau itu dibangun dengan anggaran mencapai Rp 1,2 trilliun dengan total kapasitas 44.000 penonton.
Sementara itu, setelah pelaksanaan PON XVIII Riau, Pemprov Riau masih terlilit hutan sekitar Rp 264 milyar dengan kontraktornya saat itu.**