Parkir Semberawut, Warga : Bukan Melayani Tapi Kejar Setoran

Kamis, 12 September 2024 | 20:35:00 WIB
Agung Nugroho bersama Ibu Ibu di Pekanbaru saat silaturahmi. (Foto: istimewa)

Iniriau.com, Pekanbaru - Moto kinerja pemerintah Kota Pekanbaru yang siap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat merupakan kata-kata yang begitu enak didengar namun tak kunjung terealisasi.

Mulai dari memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat hingga banyak program yang memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Bukannya tambah mudah, akibat program tersebut membuat warga Pekanbaru semakin menderita.

Sebut saja layanan parkir di Kota Bertuah ini, ada saja carut marut yang keluar dari mulut masyarakat atas program pemerintah yang mengatakan bahwa ini merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Ketika hendak melangkah keluar rumah, warga harus menyiapkan uang minimal sepuluh ribu rupiah untuk membayar parkir. Jika tidak siap-siaplah adu mulut alias cekcok dengan juru parkir yang datang layaknya menagih hutang.

"Ini sebenarnya bukan layanan yang diterima masyarakat tetapi tagihan. Memang cuma dua ribu rupiah tapi jika dalam sehari banyak tempat yang dituju pasti bengkak juga pengeluaran," ujar Atih warga jalan Cipta Karya kecamatan Tuah Madani.

Dirinya sangat mengeluhkan cara dari pemerintah Kota Pekanbaru yang pukul rata setiap tempat bisa dijadikan lahan parkir sehingga uang dua ribu sekali parkir menjadi pengeluaran rutin setiap warga Pekanbaru.

"Hampir setiap rumah di Kota Pekanbaru ini memiliki sepeda motor, dan inilah target pendapatan pemerintah sehingga tidak peduli lagi dengan beratnya beban kehidupan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluhnya.

Begitu juga dengan Vitra seorang remaja perantauan yang datang ke Pekanbaru mengadu nasib. Dirinya mengaku kaget dengan layanan parkir di Kota Pekanbaru.

"Pekanbaru memang beda, setiap berenti selalu saja ada juru parkir yang menagih uang parkir. Jadi kalau mau keluar mesti siapkan dana lebih untuk parkir" keluhnya.

Sebagai seorang mahasiswa yang masih menunggu kiriman dari orang tua, dirinya mengaku keberatan dengan kondisi seperti ini. Dirinya berharap kepada pimpinan Kota Pekanbaru lebih perhatian kepada masyarakatnya ketimbang meningkatkan PAD tapi warganya sengsara.

"Tidak lama lagi kita semua termasuk warga Pekanbaru akan menggelar Pemilihan Walikota. Jadi inilah kita mencari dan menetapkan pemimpin yang peduli dan berani mengambil keputusan untuk kenyamanan dan keamanan warganya," terang Vitra.

Sejalan dengan harapan masyarakat Kota Pekanbaru, Pasangan Agung Nugroho dan Markarius Anwar (AMAn) menyatakan bahwa pihaknya akan mengembalikan tarif parkir dan pengelolaan parkir seperti sebelumnya.

"Apa yang dirasakan masyarakat dengan kondisi parkir seperti itu sudah sampai ke kami. Insyaallah ketika kami jadi pemimpin Pekanbaru, parkir tidak seperti ini lagi," singkat Agung Nugroho. **

Tags

Terkini