Iniriau.com, PEKANBARU - Begini kondisi payung elektrik di kawasan Mesjid An-Nur, pasca pemutusan kontrak kerja terhadap rekanan PT Bersinar Jesstive Mandiri.
Terlihat di lapangan dari enam total payung elektrik yang dibangun, tiga diantaranya masih ada membran meski dalam keadaan kuncup atau mengembang.
Proyek bernilai Rp40 miliar lebih termasuk penataan kawasan mesjid serta dua gapura seakan tak setara dengan nilainya. Padahal awal perencanaan pembangunan payung elektrik itu awalnya disebut-sebut mirip dengan Mesjid Nabawi Madinah.
Sementara tiga lagi hanya tinggal kerangka besi payung. Terlihat tiga orang pekerja di lokasi proyek pembangunan elektrik sedang beraktifitas. Namun apakah hanya sifatnya membersihkan lokasi proyek atau memang ada pekerjaan tekhnis lainnya.
Kondisi kawasan proyek pembangunan masih ditutupi dengan pagar seng. Namun para jamaah yang ingin melakukan sholat di mesjid An-Nur masih bisa melihat dengan jelas kondisi lokasi proyek melalui teras mesjid.
Salah satu jemaah mesjid yang melintasi kawasan proyek pembangunan sempat memberikan komentar sindiran.
"Entah kapan selesainya. Katanya lebaran mau dipakai (fungsional), tapi tak juga ada," ujar jemaah ini.
Faktanya, pekerjaan proyek payung elektrik ini harusnya sudah tuntas akhir Desember 2022 lalu. Nyatanya, setelah diperpanjang dua kali tak juga tuntas. Yakni perpanjangan pertama hingga 16 Februari 2023, lalu perpanjangan kedua 28 Maret 2023, juga tak terlihat tanda-tanda finishing. Puncaknya pada 8 April, kontrak pun dinyatakan diputus.
Perusahaan berkantor di Jakarta Timur itu pun dinyatakan masuk daftar blacklist. Selain itu perusahaan juga dikenakan denda.**