Proyek Payung Elektrik di Masjid An-Nur Tinggal Pemasangan Granit

Rabu, 22 Februari 2023 | 10:30:00 WIB
Payung elektrik di kawasan Masjid Agung An-Nur sudah terpasang (foto: istimewa)

iniriau.com,PEKANBARU - Progres pembangunan payung elektrik di kawasan Masjid An-Nur sudah mencapai 89 persen. Sebagian besar pekerjaan mayor oleh PT Bersinar Jesstive Mandiri, sudah dalam kondisi finishing.

Demikian dikatakan kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Riau, Thomas Larfo Dimiera, Rabu (22/2/23).

"Progres sudah 89 persen. Tinggal finishing saja lagi," kata Thomas.

Dipaparkannya, pekerjaan utama seperti pemasangan enam payung elektrik sudah dalam kondisi terpasang. Namun masih ada  kontrol penyempurnaan pekerjaan sebelum benar-benar dinyatakan sudah siap digunakan.

Kemudian dua gapura juga sama, tinggal menunggu penyelesaian akhir. Proses pengecekan sudah dilakukan, kecuali untuk pabrikasi gapura. Namun pekerjaan ini tidak lama dan dalam waktu dekat sudah mulai dikerjakan.

"Untuk gapura sama finishing saja lagi. Pengecatan sudah, sekarang tinggal menunggu pabrikasi saja lagi," jelas Thomas.

Sementara untuk pemasangan granit  (walk away) belum dikerjakan, karena masih ada alat berat bekerja. Dalam waktu tidak lama, pemasangan granit sudah juga bisa dilaksanakan.

"Granit belum terpasang, karena pekerjaan pemasangan payung. Tapi kalau finishing tuntas langsung dikerjakan," jelas Thomas.

Lebih lanjut papar Thomas lagi, pekerjaan pemasangan payung elektrik di kawasan Mesjid An-Nur oleh PT Bersinar Jesstive Mandiri saat ini, merupakan perpanjangan kedua terhitung 16 Februari 2023.

Perpanjangan kedua kalinya ini hingga 24 Maret mendatang. Thomas beralasan, perpanjangan kedua ini karena pekerjaan utama seperti payung elektrik sudah tahap finishing, begitu gapura.

Meski begitu, kontraktor tetap dikenakan denda pekerjaan perharinya seperti halnya dilakukan penambahan waktu saat awal tahun.

"Sayangkan pekerjaan sudah banyak finishing. Tapi denda tetap berjalan. Ini konsekuensi yang harus ditanggung kontraktor," ujar Thomas.**

Tags

Terkini