iniriau.com, LAMPUNG - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Jaringan Indonesia Muda (JIM) melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) dan Expo Sawit yang dihadiri oleh para petani sawit, Senin (24/10) di Bandar Lampung.
Kegiatan yang dilaksanakan di di BBC Hotel Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung ini dihadiri oleh Ir. H. Hanan A. Rozak, M.S selaku Anggota Komisi IV DPR RI, serta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung yang diwakili Ir. Elya Rusmaini, M.M.
Ir. H. Hanan A. Rozak, M.S dalam kesempatannya menyampaikan bahwa untuk melakukan percepatan produktivitas kelapa sawit, para petani harus mulai bekerja bersama atau berkelompok. Sebab dalam beberapa kasus, hama atau penyakit tidak mengenal batasan dalam menyerang lahan kelapa sawit.
Untuk mengefisiensikan produksi perkebunan kelapa sawit, ia sangat menyarankan para petani mulai membentuk kelompok atau bisa disebut kontak tani.
Dalam sambutannta Ir. Elya Rusmaini, M.M menyampaikan bahwa kegiatan ini penting guna memahami makna dari hilirisasi sawit. Ia menekankan bahwa untuk mengiringi penyelesaian persoalan hilirisasi ini, harus diimbangi dengan peningkatan jumlah produksi.
“Rata-rata produksi Provinsi Lampung masih rendah, yakni sekitar 22 ton. Mestinya bisa dimaksimalkan sampai 35 ton,” ujarnya.
Elya juga menambahkan bahwa pemilihan benih yang baik merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.
Jaringan Indonesia Muda yang dalam diwakili oleh Deny Perdana Aji, S.E selaku Ketua Lingkungan Jaringan Muda menyampaikan harapan bagi pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap agar kegiatan ini berjalan secara sustainable dan berkelanjutan. Karena seperti yang disampaikannya bahwa sawit memiliki masa depan yang sangat cerah, terutama di Indonesia.
"Tentu penting kegiatan ini bagi para petani sawit di daerah Lampung Tengah, khususnya untuk memahami hilirisasi dari pemanfaatan produk dari kelapa sawit guna mampu memaksimalkan segala bentuk hasil pengolahan dari sawit," ujarnya.
Ir. Heri DB, MM, CPNC selaku ketua Best Planter Indonesia hadir bersama dengan Ir. Syarif Bastaman, M.Sc, dan Awang Suwarmoto. Ketiga Best Planter Indonesia ini hadir sebagai trainer dan menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini. Ketiganya menyampaikan pentingnya hilirisasi dari pengolahan kelapa sawit yang harus dipahami oleh para petani kelapa sawit agar ke depan sawit benar-benar mampu menjadi salah satu komoditi yang memiliki nilai besar, baik bagi para petani sawit itu sendiri maupun bagi sumber pendapatan devisa negara.
Pada akhir sesi, Elya Rusmaini yang mewakili Dinas Perkebunan Provinsi Lampung ini menyampaikan bahwa dirinya sepaham dengan Ir. H. Hanan A. Rozak, M.S, bahwa para petani sawit saat ini harus bekerja sama dan mulai berkelompok untuk meningkatakan produktivitas. Hal ini juga untuk memudahkan pemberian bantuan dana kepada para kelompok tani.**