iniriau.com,PEKANBARU - Masyarakat Riau tampaknya harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya kasus yang disebarkan oleh nyamuk Aides Agepty tersebut di Provinsi Riau terus bertambah. Bahkan menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, hingga saat ini sudah ditemukan sebanyak 1.671 kasus DBD yang menyerang warga Riau sepanjang tahun 2022 ini.
" Selama satu bulan (September) terdapat penambahan 164 kasus DBD yang tersebar di 7 kabupaten kota di Riau. Dan dua orang warga Riau, tepatnya Kampar, meninggal dunia karena DBd pada bulan September," ujar Zainal Jumat (15/10/2022).
Untuk itu Zainal mengingatkan kepada seluruh dinas kesehatan hingga puskesmas di seluruh kabupaten kota di Riau untuk meningkatkan kewaspadaan. Bahkan sejauh ini pihaknya sudah mengirimkan surat ke Dinas Kesehatan kabupaten kota.
"Terkait peningkatan kasus DBD, kami sudah surati Dinkes di kabupaten kota untuk menindaklanjuti persoalan ini disiapkan daerah. Tidak boleh dilalaikan, karena ini cukup berbahaya," kata Zainal.
Ditambah lahi, diprediksi akan ada peningkatan kasus dalam beberapa bulan ke depan, terutama Bulan Oktober dan November 2022 mendatang. Pasalnya masa itu masih dalam musim hujan di Provinsi Riau.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan kabupaten kota untuk antisipasi kenaikan tersebut dengan memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
Zainal menjelaskan, edukasi yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat sebagai antisipasi penyebaran wabah DBD adalah dengan menggalakkam gerakan 3M.
"Yakni menguras bak mandi, menimbun barang bekas, dan menutup tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat bersarang nyamuk demam berdarah," sebutnya.**